1. Investasi adalah penanaman modal atau
pembentukan modal. Maksudnya pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan
untuk membeli barang- barang modal atau perlengkapan-perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian. Bisa juga diartikan mengeluarkan sejumlah
uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat
keuntungan financial. Contoh investasi adalah pembelian berupa asset financial
seperti obligasi, saham , asuransi.
2.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi dalam pekonomian suatu negara, diantaranya adalah:
Pertama, prospek ekonomi di masa yang
akan datang. Dengan adanya ketidakpastian serta banyaknya kemungkinan
kondisi ekonomi Indonesia yang akan datang, menjadikan kegiatan mendapatkan
dana untuk investasi menjadi tidak mudah. Setiap investor tentu mengkehendaki
adanya resiko yang sekecil mungkin dengan tingkat keuntungan yang ‘baik’ dari
dana yang ia investasikan. Untuk itu diperlukan suatu proses peramalan guna
mengurangi ketidakpastian di masa datang itu. Dengan semakin baiknya hasil
peramalan, maka semakin besar dan baik pula iklim investasi yang akan terjadi.
Kedua,
keuntungan yang dicapai perusahaan. Semakin
besar keuntungan yang diperoleh, maka semakin terbuka pula kesempatan sebagian
dari keuntungan tersebut untuk diinvestasikan kembali ke dalam kegiatan
perusahaan.
Ketiga, perubahan dan perkembangan teknologi. Semakin cepat perubahan
teknologi, maka akan semakin memacu setiap pelaku usaha untuk menginvestasikan
danyanya guna mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut.
Keempat, kestabilan perekonomian Negara. Jika Indonesia mampu menjami adanya
kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, social dan budaya, serta pertahanan,
maka hal tersebut akan mendorong terciptanya iklim investasi yang aman bagi
investor, dan tentunya suatu yang menguntungkan bagi perkembangan perekonomian
secara umum.
Kelima, tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi akan menyebabkan
dana yang diperoleh dengan kredit untuk investasi menjadi mahal. Akibatnya akan
membebani proses produksi dengan biaya yang tinggi, yang berakibat lanjut tidak
efisiennya output yang dihasilkan. Semakin rendah tingkat bunga, maka akan
muncul kecenderungan dunia usaha untuk memperbanyak pengeluaran untuk
investasi.
Investasi sendiri di dalam pekonomian
memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan besar kecilnya pendapatan
nasional, yakni dengan proses angka pengganda investasinya. Dengan kata lain,
perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan
nasional dengan prosentase/jumlah yang jauh lebih besar. Untuk mendapatkan
gambaran, kita gunakan ilustrasi berikut:
Suatu saat perekonomian Indonesia
memiliki pendapatan nasional senilai 100 milyar, dan digunakan untuk konsumsi
masyarakat sebesar 95 milyar, besarnya investasi masyarakat senilar 40 milyar. Pada
periode kedua pendapatan nasional mengalami kenaikan menjadi 120, dan konsumsi
masyarakat juga naik menjadi 110 milyar, dan besarnya investasi sebesar 80
milyar.
3. Peranan modal dalam mencapai kemajuan
ekonomi
Modal merupakan salah satu syarat utama
dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan modal itulah para pelaku ekonomi dapat
meningaktkan kemampuan produksinya, dan sebaliknya kekurangam modal akan
menghambat proses produksi. Dan tentunya jika hal ini dibiarkan tentu akan
menimbulkan masalah-masalah yang berkelanjutan.
Peranan modal dalam negeri sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi Negara. Melihat perekonomian Indonesia masih rendah akibat
krisis yang melanda membuat pemerintah terdorong untuk mencari sumber-sumber
pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Kedudukan penanaman modal dalam negeri yang terpenting adalah pendapatan
nasional karena dapat memanfaatkan kekayaan yang dimiliki oleh pihak Negara. Fungsi juga sangat penting karena
merupakan asset Negara untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan Negara.
Modal Investasi mampu mengurangi
kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah,
dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu tabungan dan
investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara keterbelakangan
teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal Investasi yang
membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi,
informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain.
Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini
pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Negara terbelakang.
Sumber:
Setyawan, Aris Budi, April 1997, Perekonomian Indonesia, Penerbit Universitas
Gunadarma