1. pengendalian tingkat bunga melalui
politik diskonto.
2.menarik atau
menambah jumlah uang yang beredar melalui politik pasar terbuka dengan cara membeli atau menjual surat-surat
berharga.
3. pemotongan nilai mata uang melalui kebijakan sanering
yang dilakukan bank sentral
4. melakukan revaluasi/devaluasi.
Dari sisi politik kebijakan
moneter dapat dibedakan atas:
- Politik Uang Ketat (Tight Money Policy)
- peningkatan suku bunga (discount policy)
- penjualan SBI (open market policy)
- peningkatan cadangan kas (cash ratio)
- pengetatan pemberian kredit
- Politik Uang Longgar ( Easy Money Policy)
- penurunan tingkat suku bunga
- pembelian SBI
- penurunan cadangan kas
- pemberian kredit longgar
Inflasi
yang terjadi karna naiknya produksi kurang diharapkan dalam perekonomian
Inflasi dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan
likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan (tekanan) produksi
dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga
termasuk kurangnya distribusi). Untuk
sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank
Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government)
seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan
pembangunan infrastruktur, regulasi, dll
Inflasi
yang terjadi karena naiknya biaya produksi
ini seperti naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga bahan baku dan
penolong, dan sejenisnya. Jika ini yang terjadi akibatnya adalah l;ebih buruk
dari inflasi yang disebabkan karena naiknya permintaan masyarakat. Adanya kenaikan
biaya produksi menyebabkan produsen untuk cenderung mengurangi produksinya. Akibat
dari kejadian itu harga akan naik, yang lebih buruk lagi bahwa kenaikan dalam
harga tersebut msih diperparah dengan semakin sedikitnya produksi. Dengan demikian
semakin banyak rakyat kecil yang semakin tidak dapat menikmati komoditi
tersebut.
4 Faktor Utama yang Menyebabkan
Timbulnya Perdagangan Internasional
- Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu masing-masing negara harus melakukan pertukaran.
- Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan adanya perdagangan internasional suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
- Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan mobil
- Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari Amerika Serikat padahalbuah apel dapat dihasilkan di dalam negeri. Buah apel dari Amerika Serikat menurut sebagian orang lebih mengundang selera dibandingkan buah apel lokal.
Setyawan,
Aris Budi, April 1997, Perekonomian
Indonesia, Penerbit Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar