Tabungan pemerintah
Tabungan adalah bagian dari “pendapatan dapat
dibelanjakan” (disposible income) yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Tabungan pemerintah adalah selisih positif
antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Kedua jenis tabungan
ini dapat membentuk tabungan nasional yang digunakan sebagai sumber dana investasi.
Tidak semua sisa pendapatan dapat disebut sebagai tabungan, hanya yang dititipkan pada lembaga perbankan saja yang disebut tabungan karena dapat disalurkan sebagai konsumsi. Sisa pendapatan yang disimpan sendiri (celengan) tidak termasuk dalam jenis tabungan itu sendiri.
Tidak semua sisa pendapatan dapat disebut sebagai tabungan, hanya yang dititipkan pada lembaga perbankan saja yang disebut tabungan karena dapat disalurkan sebagai konsumsi. Sisa pendapatan yang disimpan sendiri (celengan) tidak termasuk dalam jenis tabungan itu sendiri.
Tabungan pemerintah hampir seluruhnya berasal dari
kelebihan - kelebihan penerimaan pemerintah secara keseluruhan atas pengeluaran
konsumsi pemerintah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabungan pemerintah
tidaklah terlalu besar. Hanya ada sedikit kasus di mana tabungan pemerintah
terutama dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap tabungan pemerintah secara keseluruhan. Pada umumnya peran
tabungan pemerintah memang sangat kecil. Cara yang paling sering digunakan
untuk memobilisasi tabungan pemerintah adalah melalui peningkatan rasio
pengumpulan pajak terhadap GNP, reformasi struktur pajak, dan jika mungkin
melalui peningkatan tingkat pajak yang telah ada. Menghentikan Utang Luar
Negeri dengan Tabungan Pemerintah, sudah seharusnya pemerintah mengurangi
pinjaman luar negeri karena sekarang saatnya memikirkan kemandirian. Dalam arti
kita harus mampu menggunakan dana-dana yang ada di masyarakat daripada harus
berutang. Hanya saja ada dua masalah, yaitu dari mana dana dalam negeri dan
bagaimana kalau dana dalam negeri tidak bisa menggantikan dana luar negeri.
“dalam
penilaian sehat atau tidaknya BUMN cenderung bersifat akuntansi”
BUMN
harus memberikan kontribusi kepada negara. Bentuk kontribusi tersebut
berbeda-beda sesuai dengan karakter badan usaha pemerintah mendirikan BUMN
dalam berbagai jenisnya. Akuntansi dalam BUMN salah satunya bertugas untuk
menghitung dan menampakan modal yang
tercermin dalam APBN.
Akuntansi
sendiri memiliki pengertian pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas
pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di
dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Tentu Akuntansi memiliki
peran untuk dapat menilai apakah BUMN tersebut sehat atau tidak.
Yang berwenang untuk menilai BUMN adalah
Menteri BUMN.
menteri yang
ditunjuk atau diberi kuasa untuk mewakili Pemerintah selaku rapat umum pemegang
saham (RUPS) dalam hal seluruh modal Persero dimiliki negara dan sebagai
pemegang saham pada Persero dalam hal sebagian modal Persero dimiliki oleh
negara, serta sebagai pemilik modal pada Perum dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan.
Inflasi selalu merugi?
“ inflasi akan
menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi turun, sehingga orang akan
cenderung memilih menginvestasikan uangnya dalam aktiva yang lebih baik, dari
pada menabungkannya ke bank. Dengan gejala ini, tentulah akan mengoyahkan dunia
perbankan sebagai salah satu sumber perolehan dana yang cukup penting di
Indonesia.”
Jika dilihat akibat
buruk di atas, tampaknya benar komentar atau pendapat sebagian masyarakat
mengenai inflasi. Namun jikalau kita kaji lebih mendalam, sesungguhnya inflasi
yang melewati batas toleransi akan berakibat buruk seperti di atas. Sebagai gambaran,
sesungguhnya inflasi itu menggambarkan bahwa di suatu negara ada kegiatan ekonomi,
yang diperlihatkan dengan adanya kenaikan harga (ekonomi yang dinamis).
Meskipun banyak orang
lebih melihat inflasi sebagai suatu yang merugikan, namun ada beberapa sisi
positif dari adanya inflasi ini, yakni:
- Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara
- Inflasi terkendali membuat masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya, agar tetap dapat mengikuti penurunan nilai riil pendapatannya.
Di
dalam perekonomian Indonesia saat ini, telah ditempuh banyak kebijaksanaan
untuk mengendalikan inflasi, dan selalu berusaha bahwa inflasi di dalam negeri
akan diusahaan terus di bawah dua digit mengingat pertumbuhan ekonomi kita yang
sudah cukup (+/- 8% di tahun 1995/1996), namun masih menghadapi masalah-masalah
ekonomi lainnya. Sehingga dengan inflasi yang terkendali, diharapkan pemerintah
memilikki kesempatan dan konsentrasi dalam memecahkan masalah ekonomi lainnya.
http://lailyardiyani.blogspot.com/2011/02/pengeluaran-konsumsi-pemerintah-dan.html
Setyawan, Aris Budi, April 1997, Perekonomian Indonesia, Penerbit
Universitas Gunadarma
http://atikhacitra.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar